navbar

Rabu, 01 Agustus 2012

Bikin Kertas dari Kulit Durian


                Durian adalah salah satu jenis buah yang paling disukai masyarakat Indonesia. Produksi dan konsumsi terus meningkat dan sampah berupa kulit durian juga bertambah semakin banyak. Kulit durian yang keras dan berduri umumnya masih diperlakukan sebagai sampak tak bernilai. Paling jauh pemanfaatannya adalah dijadikan bahan bakar atau kompos. Padahal, dengan cara sangat sederhana pada tingkat usaha rumah tangga di pedesaan, kulit kaku berduri tersebuut dapat diolah menjadi kertas.

                Kertas dari kulit durian dengan cara pengolahan sederhana itu bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk-produk kreatif seperti peralatan kantor, rumah tangga, dekorasi, atau sebagaimana penggunaan karton atau kertas-kertas khusus -di antaranya untuk bingkai foto, kotak/wadah alat-alat tulis, kotak-kotak hias, pembungkus kado, dan sebagainya. Ketebalan dan warna yang diinginkan juga bisa diatur.

                Teknologi sederhana, mudah, dan murah. Pengolahan kulit durian menjadi kertas telah dirancang oleh Kantor Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan pada Departemen Pertanian Thailand. Kertas yang dihasilkan cukup alami dan ramah lingkungan karena setiap proses pengolahannya tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang keras seperti soda api. Kertas kulit durian yang dihasilkan maupun produk yang dibuat dari bahan tersebut aman bagi lingkungan maupun pengguna langsung.

                Kertas dari kulit durian memiliki serat yang lembut. Pembuatan kertas dari kulit durian tidak mesti menggunakan 100% kulit durian. Bisa juga dicampur dengan kulit buah-buahan lain, khususnya untuk memperoleh warna alami yang berbeda atau lebih eksotis. Kulit buah rambutan akan memberi warna kemerahan, kulit manggis warna alami ungu, kulit buah naga warna ungu dan menambah kelembutan kertas. Namun, harus dijaga agar rasio bahan campuran tidak lebih dari 50% terhadap kulit buah durian karena bisa mempengaruhi mutu kertas yang dihasilkan.

                Bagi yang ingin mencoba, berikut ini tahap-tahap proses pengolahannya:
1.       Cuci kulit durian dengan air bersih, lalu rendam selama 30 menit dalam 20 liter air yang telah diberi 1 gram kalium permanganat;
2.       Iris kulit durian tersebut kecil-kecil;
3.       Cabik-cabik kertas koran hingga ukuran kecil, lalu rendam dalam air selama 24 jam;
4.       Dalam proses selanjutnya, dipergunakan 1,75 kg kulit durian dan 0,25 kg kertas koran sehingga rasio berat kulit durian dan kertas koran 7:1;
5.       Rebus kulit durian dalam 4 liter selama satu jam lalu dibiarkan mendingin;
6.       Masukkan kulit durian rebus dan rendaman kertas koran dalam tangki berisi 40 liter air mendidih, lalu aduk rata.
7.       Tuangkan bubur kertas pada tapisan nylon no.16 yang berbingkai kayu, sebar seratnya dan diratakan secara konsisten di seluruh permukaan tapisan [ketebalan dan kerapian permukaan kertas akan bergantung pada keterampilan orang yang melakukan penataan];
8.       Jemur tapisan yang telah diolesi bubur kertas itu di bawah sinar matahari selama 5 jam;
9.       Angkat/lepas kertas yang sudah kering dari tapisan;
10.   Sebelum digunakan, kertas yang diperoleh disimpan di tempat yang kering;

Kertas dari kulit durian berwarna alami sawo matang. Bila tidak menggunakan kulit buah lain sebagai pemberi warna, pewarnaan dapat dilakukan dengan menambahkan cat ketika berlangsungnya pengadukan dalam tangki. Takaran cat diberikan adalah 20 gram per 4 kg bahan baku. Hiasan dan desain tertentu bisa pula ditambahkan, misalnya dengan menempelkan kelopak atau daun  bunga mawar segera setelah penapisan dan sebelum penjemuran.
 
Read more ...